Selasa, 27 Maret 2012

Review RE-CODE (YOUR CHANGE DNA)




RE-CODE
YOUR CHANGE DNA
Membebaskan Belenggu-belenggu untuk Meraih Keberanian dalam Pembaharuan
Oleh. Rhenald Kasali, Ph.D

Reviewer. Agus Dwi Santoso (117 885 403)



 INTRODUCTION
1.       Re-Code
Buku ini diinspirasi oleh pembentukan perilaku seseorang yang dipengaruhi oleh DNA (Deoxiribo Nuclead Acid) yang terbawa dalam gen orang tersebut. Jikalau ingin mengubah perilaku , maka harus ada treatment khusus pada kode-kode pembentuk DNA tersebut. Hal inilah yang kemudian disebut Re-Code ( membentuk atau menata kembali kode-kode sebuah sel pembentuk sebuah organ agar organ itu dapat menjalankan fungsinya seperti yang kita inginkan).
Bagi sebagian ahli, manusia sejak lahir bisa saja punya molekul-molekul DNA yang bagus, tetapi unsur-unsur pembawa sifat tersebut berinteraksi dengan lingkungannya dan terbelenggu sehingga tidak muncul ke permukaan. DNA tidak hanya membentuk perilaku seseorang, namun juga kelompok orang sampai pada organisasi, karena organisasi juga dibentuk dan dikerjakan oleh manusia maka organisasipun dipandang sebagai makhluk hidup.
Perubahan menuntut adanya 5 hal berikut secara sekaligus, dan bila tidak terpenuhi salah satunya akan terjadi….



2.       Seleksi Alam
Setiap organisme dalam mengarungi waktu hidupnya pasti akan mengalami tekanan-tekanan untuk mampu terus bertahan hidup. Hanya ada dua pilihan, melakukan perubahan atau secara perlahan tapi pasti akan mengalami seleksi alam. Oerganisme termasuk di dalamnya organisasi maupun perusahaan tidak lepas dari tekanan-tekanan tersebut, Salah satu bentuk tekanan-tekanan itu adalah kompetisi. Kompetisi mampu mendorong perubahan, melahirkan produk-produk baru, bahkan mematikan sebagai bentuk dari seleksi alam. Kompetisi antar spesies akan menimbulkan dampak munculnya spesies-spesies baru, selain itu juga dapat menimbulkan efek seleksi alamiah. Makhluk hidup dapat menjadi lebih kreatif dengan memperbaharui DNA-nya masing-masing dan berevolusi merenovasi diri (gradual change).

PRIBADI-PRIBADI UNGGUL DALAM PEMBAHARUAN
3.       Change DNA
Memang belum diketahui pasti bahwa gen-gen yang mengandung catatan tentang kemampuan manusia beradaptasi terhadap perubahan. Tetapi para ahli telah menemukan bahwa DNA dapat saja bermutasi yang kemudian diwariskan pada generasi-generasi berikutnya. Hal tersebut menginspirasi munculnya studi tentang behavioral genetic yang menunjukkan bahwa kepribadian manusia tidak sepenuhnya dibentuk oleh lingkungannya, melainkan juga oleh genetika yang diwariskan oleh pendahulunya. Interaksi perilaku dengan lingkungan akan menghasilkan mutasi nilai-nilai dan pandangan-pandangan yang membentuk belief dan personality. Setiap orang bisa saja memiliki DNA unggul, tetapi masih memerlukan environmental influences untuk mengasah, memoles DNA tersebut menjadi semakin bersinar. Setidaknya ada lima unsur pembentuk sifat perubahan (Change DNA), yaitu :


4.       Re-Code Individu dan Memeriksa Change DNA
Dalam buku ini memasukkan 5 bagian daftar pertanyaan yang digunakan untuk mengukur seberapa besar unsur masing-masing DNA pembawa sifat itu pada diri kita. Kelima bagian tersebut adalah :
1)      BAGIAN I - Keterbukaan terhadap Perjalanan Hidup
2)      BAGIAN II - Keterbukaan Hati dan Telinga
3)      BAGIAN III - Keterbukaan Diri
4)      BAGIAN IV - Keterbukaan terhadap Kesepakatan
5)      BAGIAN V - Keterbukaan terhadap Tekanan

KEPEMIMPINAN TRANSFORMASI
5.       Individu dengan DNA Unggul
Pada bab ini Rheinald Kasali memberikan inspirasi sesuatu yang dianggap tidak mungkin menjadi sesuatu yang nyata melalui empat orang tokoh dunia. Diawali oleh Muhammad Yunus, seorang guru besar ilmu ekonomi dari Universitas Chittagong yang berhasil mendirikan Grameen Bank (bank untuk kaum miskin) semula dianggap sebagai ide gila menjadi kenyataan. Yang kedua adalah Paul S Otellini seorang ekonom yang mengubah paradigma sebuah IT company raksasa yang bermerk Intel. Otellini membalik semua pemikiran tokoh spiritual Intel Andi S Groove dengan mengubah paradigma, visi bahkan branding Intel yang banyak ditentang seluruh sendi perusahaan. Yang ke tiga bagaimana seorang Sheikh Mohammed Bin Rashid Al Maktoum: mengubah padang pasir menjadi "Hongkong Of The Middle East". Dan yang terakhir adalah Martin Luther King, tokoh kulit hitam yang mampu menghegemoni pengikutnya untuk melakukan perubahan, dari yang tidak mungkin menjadi mungkin.

6.       Re-Code The Leader
Seorang pemimpin bukan sekadar pemangku jabatan, melainkan seseorang yang menimbulkan gerakan dengan kekuatan pengaruhnya. Maka istilahnya bisa menjelma menjadi motivator, coach, penerjemah, nabi, dai, guru, paus, jenderal, atau panglima. Sama sekali berbeda dengan sebutan-sebutan formal yang tertera pada surat keputusan pemangku jabatan: presiden, direktur, dirjen, sekjen, menteri, kabag, kasie, kapolres, kacab, dan sebagainya. Dalam memimpin perubahan, pemimpin harus me-Re-Code dirinya dari sekadar pemangku jabatan menjadi "sesuatu" yang menggerakkan. Untuk menjadi seorang pemimpin perubahan (Re-Code the Leader) harus dapat melalui lima tangga tahapan, yaitu :



MENGHANCURKAN BELENGGU INSTITUSI
7.       Re-Code Organisasi
Secara garis besar proses yang harus dilewati dalam Re-Code organisasi adalah sebagai berikut:
a.       Re-Orientasi OCEAN : Menumbuhkan sikap-sikap positif dalam pembaharuan seperti keterbukaan terhadap hal-hal baru, penanaman nilai-nilai kedisiplinan, etos kerja dan kreativitas.
b.      Re-desain Organisasi : Produktivitas seseorang juga ditentukan oleh bentuk dan desain "rumah" yang mereka diami. "Rumah" itu dalam sebuah organisasi, kita sebut desain organisasi. Seperti seorang yang mendesain sebuah rumah, sebuah organisasi yang baik juga memerlukan perencanaan yang matang. Organisasi perlu dibuatkan "gambar" nya, yang akan terlihat unsur-unsurnya seperti struktur, keterkaitan-keterkaitan (linkages), batas-batas (boundary), sistem insentif, dan nuansa/iklim (warna).

MEMULAI DARI HAL-HAL YANG KECIL (RAHASIA MEMBANGUN CHANGE AGENTS)
8.       Re-Code The Critical Mass
Setiap perubahan memerlukan langkah-langkah kongkret, dan seringkali diawali dari hal-hal kecil. Berikut adalah pesan yang tersirat dari perubahan besar yang telah dicontohkan dalam bab ini:
a.       PERTAMA, perubahan tidak memerlukan tangan jutaan manusia, namun dapat terjadi sebagai akibat keberanian berpikir satu dua orang yang memiliki keterampilan dan pemikiran yang luar biasa.
b.      KEDUA, gagasan mereka tidak akan pernah mati, sepanjang hal itu logis dan disampaikan dengan penjelasan sederhana yang mudah dimengerti. Einstein yang cerdas itu mampu menjelaskan teorinya hanya dengan rumus sederhana E=MC2. Sigmund Freud merumuskan pribadi manusia terdiri atas id, ego, dan superego. Copernicus hanya menjelaskan dua hal: Bumi berputar pada sumbunya, dan ia melancong mengitari matahari
c.       KETIGA, tokoh-tokoh besar tidak memerlukan massa besar, cukup dua-tiga orang pengikut yang luar biasa, maka ia akan berputar sendiri.
d.      KEEMPAT, dalam setiap proses Re-Code, ada konteks yang memegang peranan yang sangat serius yang menentukan apakah benih yang ditaburkan mampu hidup atau tidak. Konteks itu ibarat iklim, yang dibentuk oleh waktu dan tempat.
e.      KELIMA, ada kaidah-kaidah yang dapat dijelaskan yang membuat sebuah perubahan mampu bergerak lebih cepat.


PEMBAHARUAN
9.       Melihat dengan Pikiran
Manusia melihat, bukan hanya dengan matanya saja, melainkan juga dengan otaknya, dengan pikiran-pikirannya. Inilah tugas seorang pemimpin untuk berpikir, mengubah apa yang sudah biasa dilihat, mengubah persepsi (to change the way things are seen) dan membawa kita ke masa depan baru. Persepsi dan realitas adalah dua sosok yang sangat penting dikelola dalam manajemen. Kalau Anda dibesarkan dalam mashab manajemen berbasiskan angka (kuantitatif) maka Anda dapat tenggelam dalam realitas, sehingga hebat dalam kekinian (here and now), tetapi gagal dalam persepsi (melihat masa depan). Untuk membangun hari ini, Anda cukup bekerja dengan inovasi.
Sedangkan kata persepsi dapat diartikan ganda, yaitu:
-          Melihat dengan kasat mata, dengan panca indera, atau
-          Upaya melihat jauh ke depan.
Melihat dengan pikiran berarti membuka pikiran, mengajak berpikir, mengeksplorasi berbagai kesempatan dalam dunia tanpa batas. Melihat seperti ini membutuhkan cara berpikir terbuka, dengan Change DNA yang lebih tinggi dari yang dimiliki rata-rata manusia. Dan itulah tugas pemimpin, mengubah persepsi. Dan untuk itu diperlukan lebih dari sekadar inovasi, yaitu kreativitas. Dengan tenaga-tenaga kreatif, Anda bisa keluar dari sesuatu yang biasa, sesuatu yang telah menjadi kepercayaan publik, bahkan kepercayaan di kalangan orang-orang pintar sekalipun.
10.       Re-Code Pikiran : Mengajak Kembali Berpikir
Yang menentukan hidup atau tidak, responsif atau pasif, adaptif atau lumpuhnya otak organisasi adalah kumpulan cara berpikir setiap orang. Ada tiga penyebab otak organisasi lumpuh, yaitu:
  1. Faktor atasan yang dominan
  2. Faktor bawahan yang "malas" berpikir, dan
  3. Faktor lingkungan
Kata kunci dari kelumpuhan organisasi adalah kemalasan berfikir. Ada empat penyebab organisasi menjadi “malas berfikir”, yaitu:
  1. Desain organisasi mekanistik
  2. Outsourcing pemikiran secara berlebihan
  3. Metode penggajian yang salah
  4. Metode kepemimpinan paternalistik: mohon pengarahan
Dua bagian penting dalam re-code pikiran:
©      Solution-based thinking
Matinya atau lumpuhnya suaru organisasi bisanya bukanlah melulu karena kesalahan anak buah atau karyawan. Dalam banyak kasus yang ditemui di Indonesia, kelumpuhan itu justru lebih banyak disebabkan oleh lemahnya kepemimpinan di lapisan atas organisasi. Kepemimpinan yang demikian adalah sangat dekat dengan gaya "problembased leadership" daripada "solution-based leadership".
©      Let them do all the thinking
Melepaskan "rem tangan" yang ada pada pikiran kita masing-masing dan memperbaiki cara kita dan orang-orang di sekitar kita dalam berpikir atau mendayagunakan pikiran sehingga "kendaraan" yang kita tumpangi mampu bergerak mulus dan lincah ke depan. Kendaraan yang kita tumpangi dapat kita ibaratkan sebagai sebuah kereta, yang baru bisa lari kencang kalau ia berada pada posisi yang tepat di atas relnya, dan setiap roda terbebas clari belenggu yang mencengkeram bantalan-bantalan rel tersebut. Kalau masing-rnasing roda ditahan oleh masing-masing individu, dan relnya terlalu kompleks, kereta tak bisa bergerak cepat.